Senin, 22 Maret 2010

SePatu Roda

Mempunyai sesuatu yang baru , pasti membuat rasa senang bahkan rasa penasaran untuk menggunakannya ( ini berlaku untuk Opi anak pertama saya ).

Sepatu roda oleh-oleh dari papinya minggu lalu membuat dia kegirangan juga kebingungan, ya..a jelas bingunglah karena dia belum bisa menggunakannya, di tambah lagi rasa takut untuk memulainya.

Tapi entah karena rasa penasaran atau memang lagi berusaha keras untuk bisa menggunakannya, hampir tiap hari setelah pulang sekolah si sepatu roda langsung dipakai dan dicobanya.

Jatuh dengan menyebabkan sedikit lecet-lecet atau jika dilakukan didalam rumah, yang namanya nabrak meja bahkan tembok ( karena belom bisa ngeremnya ) merupakan hal yang biasa aja tuh…

Sesekali juga dia belajar sepatu roda di luar rumah, kebetulan rumah kami di dalam asrama walaupun dengan kondisi jalan beraspal yang nggak mulus tapi masih aman kok karena tidak terlalu banyak kendaraan yang melintas.

Cuaca panas, bolak balik jatuh bangun, luka lecet di tangan ataupun kaki tidak menghalangi dia untuk tetap semangat belajar sepatu rodanya.
Tidak peduli kulitnya sudah ganti warna,
yang tadinya coklat jadi coklat tua deh...

” Opi pasti bisa mi ”

ketika saya menanyakan apakah dengan jatuh bangun begitu dia yakin bisa bermain dengan sepatu rodanya ?

Setelah 2 minggu semua rasa sakit dan lecet – lecet itu akhirnya terbayar juga, saat ini dia dengan lancar mondar mandir memakai sepatu roda.

Salut untuk pantang menyerah dan semangat yang luar biasa anakku,
Karena itu adalah salah satu modal utama untuk dirimu melangkah menapaki kehidupan.


March 2010 di Lahat.

5 komentar:

  1. Halo Opi...senengnya punya sepatu roda!
    Dine, saya bisa ngebayangin semangatnya Opi untuk bisa naik sepatu roda dengan lancar...hehehe...pantang menyerah itu, pasti diwariskan dari orang tuanya ;)

    BalasHapus
  2. Iya mbak..
    senangnya mendapat kunjungan dari mbak, gimana keadaan suami mbak ?? semoga cepat sehat dan dapat beraktifitas seperti sediakala.

    BalasHapus
  3. anak saya juga kepengen banget main sepatu roda, tapi belum kami kabulkan, biasa... kekhawatiran berlebih orang tua. Tapi setelah baca posting ini sepertinya saya agak berubah pikiran :)
    Salam untuk Opi ya Mbak...

    BalasHapus
  4. Malam Dine,
    Makasih komentarnya ya, betul-betul bisa mewarnai posting yang saya buat :)
    Selamat menjadi Ketua yang disayangi sekaligus dihormati, karena hal itu juga akan membuat suami lebih menyayangi dan menghormati kita...
    Masih tentang sepatu roda ya?
    Pasti sibuk jadi panitia HUT Persit deh...hehehe :P

    BalasHapus
  5. @Retno : pertama saya juga gitu mbak, tapi dilengkapi aja keamanannya dari deker siku, lutut sampe helm... aman terkendali deh..

    @Mb Irma : terima kasih mbak, bukan panitianya mbak... penonton aja kok..

    BalasHapus