Selasa, 17 November 2009

* Mengasihi dengan cara yang berbeda *

Pagi ini, saya terbangun kaget karena mendengar isak tangis anakku.
Saya berpikir pasti mimpi buruk lagi deh, walaupun jawabannya hanya dengan gelengan kepala mungilnya.
Jadi ?
Dengan sesenggukan dia menceritakan mengapa pagi ini sudah ada derai air matanya.

_________

Baru beberapa minggu ini kami kedatangan anggota baru yaitu seekor kelinci berbulu tebal berwarna putih, dan kami sepakat memberinya nama bunny.

Sejak adanya si bunny, keadaan rumah makin rame dan makin kacau balau.
( walaupun dengan adanya 3 anak sudah cukup membuat rumah saya rame ),
Entah karena pendatang baru atau karena kelucuan dari bunny, mereka semua saling memberikan perhatian yang kadang malah berlebihan.

Kak Opi anak saya pertama mempunyai kebiasan baru, setiap pulang sekolah setelah mengganti seragamnya selalu menyempatkan diri menengok di kandang dan pasti pula di gendong ala menggendong bayi, dan biasanya juga sekalian memberinya makan kangkung

Tesa anak saya yang ke dua jarang dia menggendong atau membelainya, tapi jika urusannya membersihkan kandang pasti dengan singgap dia kerjakan,dan itu dia lakukan setelah pulang dari bermain sepeda, lagi pula jika saya kehabisan kangkung untuk makanan si bunny tidak perlu kuatir, karena Tesa sudah terlebih dahulu mengayuh sepedanya ke warung terdekat.

Rere anak saya ke tiga terbiasa membawanya masuk ke rumah, ( karena ke dua kakaknya sekolah dia pasti akan mengajak si bunny bermain di dalam rumah ) jadi lumayan juga saya agak tenang dan terbebas dari gangguan dia untuk melakukan kerjaan rutin saya yaitu memasak. he..he..he..

Jika saya perhatikan,mereka punya cara sendiri-sendiri untuk mengasihi si bunny, walaupun begitu saya dapat merasakan betapa mereka mengasihi si bunny dengan sepenuh hati, tapi mulai hari ini kebiasaan mereka pasti akan berubah total, karena bunny kami temukan sudah dalam keadaan yang sudah terbujur kaku di luar kandang dengan leher yang menganga.( sungguh kematian yang tragis !)

Sedih..?? tergambar jelas dari raut wajah mungil para bidadariku… Kak Opi yang tersedu-sedu, Tesa dengan tatapan lugunya walaupun tak ada air mata, Rere yang menangis bingung melihat bunny kami kubur di samping rumah.

Ternyata walaupun baru beberapa minggu si bunny bersama kami,saya melihat mereka menyayanginya dengan tulus dengan cara mereka masing-masing.


Lahat, 311009