Senin, 14 Desember 2009

Diam + membisu = merana

Diam ;
Jangan hanya diam jika kau cinta
Jangan hanya membisu jika kau rindu
Jangan hanya membeku jika kau ragu

Bicara;
Katakan saja jika cintamu telah ada
Ungkapkan saja jika rasa kengenmu mendera
Bilang saja jika sayangmu menghilang

Katanya, tanpa kata mata bicara
Katanya, tanpa kata hati membaca

Kataku , tanpa kata aku merana

Lahat, Desember 2009

Selasa, 08 Desember 2009

Aku dan bayangmu

Sendiri…
Bertabur sepi
Bergulat dengan rindu yang tiada bertepi

Kau datang mengusik kalbu
Bercengkrama hingga di ujung waktu
Membaurkan rindu antara kau dan aku

Kurasakan hadirmu walau jauh di mata
Kurasakan sentuhanmu walau tak ada raga

kau adalah bayangan
melintas di alam angan
dan lamunan

Lahat, 12092009

Minggu, 06 Desember 2009

Kasih Mu selalu ada untukku

Banyak yang terjadi dalam hidupku
Penuh onak dan duri
Berliku , berlubang dan licin.
Semua harus kulalui dan jalani
Karena membuatku dewasa dan mandiri
Tak ada yang kutakuti
Karena aku tau, aku tak sendiri

Ada Engkau yang menopangku saat aku terjatuh
Ada Engkau yang menguatkanku saat aku menjadi rapuh

Tak tampak nyata pada mataku
Tapi ku tau Engkau selalu ada untukku

Disetiap doaku
aku tau,tidak saat ini ku dapat jawabMu
Tapi ku tau rencanaMu indah untukku

Sabtu, 05 Desember 2009

.. Ketika Cobaan itu datang ...

Pandangan saya tak lepas dari tubuh seorang prajurit yang telah terbujur kaku , di sampingnya duduk termangu sang istri dengan pandangan kosong berlinangan air mata , sesekali tangannya mengusap wajah dingin suaminya dengan penuh cinta sambil mengendong putri terkecil yang masih berumur 1 tahun, sedangkan putra tertua dan putri keduanya tiada hentinya menangis meraung raung berharap sang ayah tidak meninggalkan mereka.

Sungguh membuat perasaan saya berkecamuk, rasa yang campur aduk, iba, sedih, haru dan tak percaya begitu menyesakkan hati saya.

Suara dering telpon yang mengabarkan duka cita itu, sangat membuat saya terkejut karena semua serba tiba-tiba, serba mendadak membuat saya, tidak hanya saya tetapi satu asrama di mana kami tinggal merasa tidak percaya pada berita itu. Bagaimana bisa terjadi ? nggak salah orangkah ?

Untuk menjawab rasa penasaran saya, saya dan suami bergegas ke rumah sakit dimana sang prajurit di bawa oleh istri dan para teman sejawatnya.

Oh..Tuhan..
Ternyata memang benar sang prajurit itu..
Tubuh saya lunglai , raga ini bagai tak bertulang.
Airmataku menetes deras dan kurangkul seorang ibu yang lemah tak berdaya sesenggukan disamping jenasah suaminya.

Masih terekam jelas, saat 1 jam yang lalu sang prajurit melewati rumah saya dengan wajah cerahnya mengangguk dengan mengenakan pakaian loreng dalam kegiatan olah raga lari siang hari mendampingi siswa calon prajurit bintara.

Masih terekam jelas saat sang prajurit mengantarkan istrinya untuk kegiatan persit sore hari kemarin, jadi sungguh berita duka cita yang bagai petir di siang hari membuatku tak percaya, dan diagnosa dokter sang prajurit mendapatkan serangan jantung.

---------------

Saat ini cobaan itu datang menghampiri keluarga kecil mereka, dan tidak menutup kemungkinan juga suatu saat cobaan itu datang menghampiri saya.
Siapkah saya ??
Siapkah hati saya jika suatu saat saya harus ditinggalkan orang yang saya sangat cintai ?
Siapkah diri saya jika suatu saat dengan tiba-tiba Tuhan mengambil nyawa saya ?

Jika saya tau kapan saatnya Tuhan akan mengambil orang-orang yang saya cintai tentunya hati saya akan lebih siap untuk menerimanya.

Jika saya tau kapan waktunya Tuhan akan mengambil nyawa saya tentu juga akan lebih mempersiapkan iman saya untuk menghadap yang Kuasa.

Tuhan Maha Kuasa, Jika Dia berkehendak kapan saja, dimana saja, dalam kesempatan apa saja, semua bisa terjadi dalan sekejap mata.
Kematian, Jodoh dan Rejeki sudah menjadi rahasiaNya

Siap atau tidak siap kematian itu akan kita hadapi juga, hanya masing-masing punya jalan sendiri untuk menghadap kepada yang Kuasa, semua hanya sedang menunggu gilirannya, dan itu bisa terjadi besok, lusa, minggu depan atau tahun depan.

Siap atau tidak siap orang-orang yang kita kasihi juga akan meninggalkan kita.

----------------

Hari ini saya di ingatkan Tuhan melalui dukacita keluarga kecil ini, betapa saya harus lebih banyak bersyukur karena Tuhan masih mengasihi saya yang masih diberi kesempatan hidup, guna memperbaiki perbuatan-perbuatan saya yang selama ini kurang berkenan kepadaNya.
Saya bersyukur Tuhan masih memberikan kesempatan saya lebih lama untuk lebih mengasihi orang-orang terdekat saya.

Saya bersyukur Tuhan masih memberi kesempatan saya untuk lebih banyak lagi untuk interopeksi diri.
Sudahkah saya berbuat baik kepada sesama ?
Sudahkah saya mempertebal iman saya guna bekal jika sewaktu-waktu Tuhan memanggil saya ?
Sudahkah saya berbagi dengan sesama ?
Sudahkah saya berbakti kepada orang tua dan suami ?
Sudahkah saya menebar benih-benih kebaikkan ?
Sudahkah saya menjalankan semua perintahNya ?
Sudahkah saya memberikan waktu saya untuk kemuliaan Tuhan ?

Begitu banyak pertanyaan – pertanyaan yang belum bisa saya jawab, karena memang saya merasa belum cukup berbuat apa-apa guna bekal saya nanti.

Dan semoga saya bisa menjawab semua pertanyaan-pertanyaan tadi dengan perbuatan –perbuatan yang bisa menyenangkan hatiNya, perbuatan-perbuatan untuk memuliakan namaNya dengan sisa waktu yang masih diberikan Tuhan kepada saya.

Terima kasih Tuhan, saya bersyukur karena saat ini Engkau masih memberi saya kesempatan.

Asrama Secaba di Lahat , 24112009

# Untuk sang Prajurit Kapten inf Heri Ponco Kusumo, selamat jalan pak..Semoga diampunkan segala dosa-dosanya dan amal ibadahnya diterima oleh Sang Pencipta Hidup, Tuhan Yang Maha Kuasa
# Untuk keluarga yang ditinggalkan semoga sabar, tabah dan kuat menghadapi cobaan ini, saya yakin ibu mampu untuk mendampingi dan menjaga harta yang tak ternilai yang ditinggalkan beliau.

Ketika Cobaan itu datang

Pandangan saya tak lepas dari tubuh seorang prajurit yang telah terbujur kaku , di sampingnya duduk termangu sang istri dengan pandangan kosong berlinangan air mata , sesekali tangannya mengusap wajah dingin suaminya dengan penuh cinta sambil mengendong putri terkecil yang masih berumur 1 tahun, sedangkan putra tertua dan putri keduanya tiada hentinya menangis meraung raung berharap sang ayah tidak meninggalkan mereka.

Sungguh membuat perasaan saya berkecamuk, rasa yang campur aduk, iba, sedih, haru dan tak percaya begitu menyesakkan hati saya.

Suara dering telpon yang mengabarkan duka cita itu, sangat membuat saya terkejut karena semua serba tiba-tiba, serba mendadak membuat saya, tidak hanya saya tetapi satu asrama di mana kami tinggal merasa tidak percaya pada berita itu. Bagaimana bisa terjadi ? nggak salah orangkah ?

Supaya rasa penasaran saya terjawab, saya dan suami bergegas ke rumah sakit dimana sang prajurit di bawa oleh istri dan para teman sejawatnya.
Oh..Tuhan..
Ternyata memang benar sang prajurit itu..
Tubuh saya lunglai , raga ini bagai tak bertulang.
Airmataku menetes deras dan kurangkul seorang ibu yang lemah tak berdaya sesenggukan di samping suami yang tak lagi bernyawa.

Masih terekam jelas, saat 1 jam yang lalu sang prajurit melewati rumah saya dengan wajah cerahnya mengangguk dengan mengenakan pakaian loreng dalam kegiatan olah raga lari siang hari mendampingi siswa calon prajurit bintara.

Masih terekam jelas saat sang prajurit mengantarkan istrinya untuk kegiatan persit sore hari kemarin, jadi sungguh berita duka cita yang bagai petir di siang hari membuatku tak percaya, dan diagnosa dokter sang prajurit mendapatkan serangan jantung.

-------------------

Saat ini cobaan itu datang menghampiri keluarga kecil mereka, dan tidak menutup kemungkinan juga suatu saat cobaan itu datang menghampiri saya.

Siapkah saya ??

Siapkah hati saya jika suatu saat saya harus ditinggalkan orang yang saya sangat cintai ?

Siapkah diri saya jika suatu saat dengan tiba-tiba Tuhan mengambil nyawa saya ?

Jika saya tau kapan saatnya Tuhan akan mengambil orang-orang yang saya cintai tentunya hati saya akan lebih siap untuk menerimanya.

Jika saya tau kapan waktunya Tuhan akan mengambil nyawa saya tentu juga akan lebih mempersiapkan iman saya untuk menghadap yang Kuasa.

Tuhan Maha Kuasa, Jika Dia berkehendak kapan saja, dimana saja, dalam kesempatan apa saja,
semua bisa terjadi dalan sekejap mata.

Kematian, Jodoh dan Rejeki sudah menjadi rahasiaNya

Siap atau tidak siap kematian itu akan kita hadapi juga, hanya masing-masing punya jalan sendiri untuk menghadap kepada yang Kuasa, semua hanya sedang menunggu gilirannya, dan itu bisa terjadi besok, lusa, minggu depan atau tahun depan.

Siap atau tidak siap orang-orang yang kita kasihi juga akan meninggalkan kita.

Hari ini saya di ingatkan Tuhan melalui dukacita keluarga kecil ini, betapa saya harus lebih banyak bersyukur karena Tuhan masih mengasihi saya yang masih diberi kesempatan hidup, guna memperbaiki perbuatan-perbuatan saya yang selama ini kurang berkenan kepadaNya.
Saya bersyukur Tuhan masih memberikan kesempatan saya lebih lama untuk lebih mengasihi orang-orang terdekat saya.

Saya bersyukur Tuhan masih memberi kesempatan saya untuk lebih banyak lagi untuk interopeksi diri.

Sudahkah saya berbuat baik kepada sesama ?

Sudahkah saya mempertebal iman saya guna bekal jika sewaktu-waktu Tuhan memanggil saya ?

Sudahkah saya berbagi dengan sesama ?

Sudahkah saya berbakti kepada orang tua dan suami ?

Sudahkah saya menebar benih-benih kebaikkan ?

Sudahkah saya menjalankan semua perintahNya ?

Sudahkah saya memberikan waktu saya untuk kemuliaan Tuhan ?

Begitu banyak pertanyaan – pertanyaan yang belum bisa saya jawab, karena memang saya merasa belum cukup berbuat apa-apa guna bekal saya nanti.

Dan semoga saya bisa menjawab semua pertanyaan-pertanyaan tadi dengan perbuatan –perbuatan yang bisa menyenangkan hatiNya, perbuatan-perbuatan untuk memuliakan namaNya dengan sisa waktu yang masih diberikan Tuhan kepada saya.

Terima kasih Tuhan, saya bersyukur karena saat ini Engkau masih memberi saya kesempatan.


Asrama Secaba di Lahat , 24112009

# Untuk sang Prajurit Kapten inf Heri Ponco Kusumo, selamat jalan pak..Semoga diampunkan segala dosa-dosanya dan amal ibadahnya diterima oleh Sang Pencipta Hidup, Tuhan Yang Maha Kuasa.

# Untuk keluarga yang ditinggalkan semoga sabar, tabah dan kuat menghadapi cobaan ini, saya yakin ibu mampu untuk mendampingi dan menjaga harta yang tak ternilai yang ditinggalkan beliau.

Jumat, 04 Desember 2009

Sepenggal cerita

Ini tentangmu ;

Hadir bak ksatria gagah perkasa
Begitu mempesona dan
Membuatku terpana

Langkahmu tegap, penuh percaya diri
Membuatku yakin menitipkan hati
Senyummu lebar, tatapanmu tajam
Percaya bahwa cinta itu telah menghujam

Ketika cinta telah terpaut
Janjimu ….
kita hanya dapat dipisahkan oleh maut

Ketika cinta telah bersatu
Janjimu.. ( sekali lagi )
Kita melangkah ke tenda biru


Ini tentangku;

Terpuruk aku disini
Sendiri berteman sepi
Cinta dan harapanku terbang
Haruskah merasa Jiwaku terbuang ?

Terpekur aku di sudut
Hanya dapat tersenyum kecut
Ternyata…
kau hanya seorang ksatria pengecut.

Lahat, 211009

Rabu, 02 Desember 2009

Obrolan dua sahabat

Kemaren siang saya putuskan untuk telpon sahabat saya di masa kuliah, selain ingin mengetahui kabar berita dia dan keluarga, yang pastinya sih karena kangen juga ngerumpi.
Setelah ngobrol ngalor ngidul dan juga ha..ha..hi..hi..ternyata kita punya perasaan yang sama, sempat nggak percaya juga sih kalo perasaan sahabat saya sampai seperti itu, karena setahu saya, sahabat saya itu orang yang berwawasan luas serta mempunyai kepercayaan diri yang kuat kok.

Kami bergabung dengan jejaring pertemanan facebook, dimana ada beberapa teman di masa sd, smp.sma hingga kuliah bisa bertemu kembali, begitu juga dengan saya dan sahabat saya itu, yang juga bertemu kembali dengan beberapa teman kuliah lagi, ada beberapa kali kami membahas mengenai status temen-temen kami yang sukses, duh…h…h.. seneng banget ngobrolinnya

Dine : kenapa kamu nggak pernah buka fbmu Wat..sibuk banget kayaknya ya…

Wati : he..he..he.. bukannya gituh, aku hampir tiap hari buka fb kok.

Dine : lha..a.. kok nggak pernah up date statusmu ?

Wati : bingung Din.. bingung sing mau tak tulis.. mau nulis apa coba ?
Jadi, hanya aku lihat dan aku baca aja status dari temen-temen beserta komentar-komentarnya.

Dine : namanya juga status Wat.. terserah mau nulis apa aja, yang ada di perasaanmu ae lah.
.
Wati : perasaanku..?? perasaanku campur aduk ki ? rada gimana gituh kalo liat status temen2 yang sukses di karir Din… kok ya aku rada minder sih..??

Dine : hah ?? kamu punya perasaan kayak gitu ??

Wati : iya Din.. jadi kok nggak enak sendiri mau nulis status, lha wong aku sendiri ‘kan hanya pengacara thok.. penganguran banyak acara..he..he..he..

Dine : halah…Wat…nggak usah minderlah ( sesame pengacara harus saling menghibur)
kita juga bisa kok nulis status yang menunjukan kalo kita “kerja”

Wati : misal’e opo Din ?

Dine : kamu tulis ngene ae “ lagi dapet kerjaan segunung ” ( status pas liat setrikaan yang numpuk…puk…puk..atau cucian yang seabrekk )

Wati : he..he..he.. iso ae.. tapi yo tetep aja sambil nulis status, perasaan itu yang muncul.

Obrolan yang saya tulis hanya sebagian dari obrolan kami siang ini, obrolan ringan yang sebenarnya hanya menghibur diriku sendiri , padahal juga kadang-kadang saya punya perasaan yang sama dengan sahabat saya itu, perasaan minder karena saya nggak kerja kantoran, perasaan minder yang saya hanya ibu rumah tangga biasa.

--------------

Sahabat,

Hidup adalah sebuah pilihan, dan setiap orang mempunyai prioritas masing-masing di dalam menjalani hidupnya.
Didalam sebuah keluarga tentunya masing-masing ada aturan yang tidak tertulis tapi tentunya tidak bisa dilanggar begitu saja, dan sudah tentu juga ada sebuah komitmen yang dibicarakan pada awal pernikahan untuk bagaimana mengelola sebuah perusahaan yang namanya “ rumah tangga “ dan tentunya juga sudah ada pembagian job discripsionnya yang jelas .

Coba deh kita flash back disaat kita mendapat anugerah yang tiada terkira dengan kehadiran si buah hati , kita sebagai seorang ibu begitu takjubnya ketika mengetahui perkembangan dari si buah hati, dari yang baru belajar tengkurap, merangkak, sampai mereka bisa berjalan. Dari yang belajar merangkai kata demi kata hingga saat ini sudah pandai membuat kalimat sendiri, ada banyak tahapan perkembangan buah hati yang bisa kita saksikan sendiri, itu merupakan anugerah yang indah yang bisa kita miliki karena kita telah benar-benar menyediakan waktu semaksimal mungkin guna memperhatikan semuanya.

Saya sangat setuju dengan pernyataan yang mengatakan A mother is the real manager at home karena memang untuk saat ini pekerjaan saya mengatur rumah tangga, melayani suami, mengatur keuangan, menjaga harta suami serta mendidik dan membesar anak, tapi tidak menutup kemungkinan jika anak-anak kita sudah dewasa dan mandiri kita bisa mulai bekerja di luar rumah kan…

Emang ada ya perusahaan yang nerima kita sebagai pegawai yang umurnya sudah 45 tahun ?

Sahabat,

Tidak ada maksud saya mengguruimu,ini hanya untuk menasehati diri saya sendiri dan untuk mengingatkan saya kok bahwa pekerjaan ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang mulia.

Bagi saya semua pekerjaan apapun itu adalah berkat dari Tuhan, karena berkat makanya saya akan kerjakan dengan sepenuh hati, iklas dan berusaha selalu memberikan yang terbaik.

Semoga persahabatan kita langgeng dan semoga kita bisa menjadi wanita yang sukses ya, yang mampu mengerjakan kewajiban kita secara proporsional; sebagai seorang anak bagi orang tuanya, sebagai seorang isteri bagi suaminya, sebagai seorang ibu bagi anaknya dan sebagai anggota masyarakat bagi lingkungannya.

Semoga…

Lahat, 23112009