Senin, 15 Februari 2010

BunTu

Sudah hampir sebulan ini , otak dan pikiran saya ini tiba-tiba buntu… macet..cet…cet…
Banyak yang ingin dituangkan lewat tulisan , tapi kenapa juga hasilnya hanya separuh jalan…
Bener-bener memusingkan..
Sama sekali tak ada ide, pikiran menerawang nggak jelas.
Jikapun ada yang tertuang kenapa juga bisa nggak nyambung gini ??
Dilanjutkan atau harus dihentikan ??

Dihentikan saja !! wong nggak jamin jadi penulis ini kok. ( ada suara keras menyahut dalam hati.)
Bahhh... enak saja ( suara yang lain tak kalah kerasnya menimpali )

Sebenernya betul juga sih, sayang jika saya hentikan kegiatan menulis saya.
Setengah mati saya memulai sesuatu yang saya pikir gampang ini,walaupun hanya menghasilkan beberapa tulisan yang biasa saja, saya yakin juga tidak semua orang dapat mengerjakannya tapi kalo sekarang sedang “ mati gaya “ gini gimana coba ??

Membaca karya orang lain sudah saya lakukan guna membangkitkan semangat saya. Membaca buku-buku atau majalah untuk menambah perbendaharaan rangkaian kata-kata sudah saya lakukan juga... tapi kok ya masih buntu ya..??
Haruskah saya Semedhi untuk menemukan ide ??
Okelah kalo begitu...

February 2010

Selasa, 02 Februari 2010

Selangkah Lebih maju

Kerlap kerlip lampu natal di pohon cemara buatan dan beberapa hiasan dinding membuat perayaan natal sekolah minggu di gereja kali ini sangat semarak dan meriah.

Acara demi acara kami ikuti dengan hikmat, selain beberapa pujian dilantunkan , untuk perayaan natal ini selalu diselingi pembacaan liturgi ( menghafal 1 ayat alkitab) serta diisi dengan hiburan lainnya.

Untuk anak saya sendiri mendapat tugas membaca liturgy, dan pembacaan liturgi di mulai dari anak-anak balita hingga anak usia remaja.

Saya memperhatikan anak bungsu saya yang masih berumur 4 tahun berjalan ke depan dengan sedikit malu-malu.

Kenapa saya yang deg..degan ya..??
Saya kuatir aja dia tidak bisa menghafalkannya, menangis dan tidak mau lagi maju ke depan seperti tahun kemaren.

Barisan anak pertama, kedua, ketiga semua lancar mengucapkan kata-kata penting dari alkitab,dan tibalah giliran anak saya nih…
Mix dia pegang dan tepat di taruh di depan mulutnya,tatapan matanya tidak lepas mengarah pada saya, seolah mengatakan “ kalau nggak bisa gimana ??”
Saya acungkan kedua jempol untuk membuat dia tetap bertahan berdiri di depan.
setelah beberapa saat terdiam, terdengarlah suara lirihnya

Hanya ada satu kata yang keluar dari mulutnya dan itupun bukan kata-kata yang biasa dia hafalkan di rumah.

“ mami ”

yaa…a.a…. penonton kecewa ( terutama maminya nih.. )
tidak sesuai dengan latihannya dong dek ??

Kekuatiran saya memang tidak terbukti untuk hal menangisnya, tapi entah karena kurang latihan atau hanya grogi untuk maju kedepan dan di lihat banyak orang, jadi hasil latihannya
Bubaarrrr deh…

Tapi nggak apa-apa ya dek, untuk tahun ini tidak menangis didepan saja sudah bagus kok,Semoga tahun depan bisa dapat dengan lancar menghafalkan 1 ayat liturginya.

Lahat, Desember 2009